Senin, 13 Juni 2011

CONTOH FEATURE

Oleh: Zulfikar Bayu

Karena keputusan asaanya dalam kuliah, terpaksa meninggalkan bangku kuliah pada semester pertama, harus itu yang di alami pamuda usia dini.
Rahmad (22) anak dari pasangan ibu Fatimah dan Syam syasraf, meninggalkan bangku kuliah demi menghidupkan adiknya, ia memilih untuk berkerja menjadi buruh bangunan. Awalnya rahmad bingung harus bagaimana nasib adiknya jika ia tidak bekerja. Untuk makan sehari-hari saja belum cukup terpenuhi, apalagi ditambah dengan beban uang semester yang mencapai ratusan ribu persemester, mau didapatkan dari mana jika tidak dikorbankan salah satunya, akhirnya Rahmat memutuskan untuk tidak kuliah lagi di Politeknik. Padahal dulunya ia sangat berharap untuk bisa masuk kuliah di Politeknik dan hal tarsebut sudah menjadi impian sejak ia di bangku SMA, namun yang dirasakan saat ini bagaikan kejatuhan tanggan, setelah orang tuanya meninggalkannya untuk selamanya, betapa ia harus marasakan kepedihan dan di tinggalkan oleh orang yang sangat di cintai nya, sementara ayahnya tidak mungkin lagi bisa di harapkan. Ayahnya sering sakit-sakitan, kini beban yang di pikul oleh rahmat sudah begitu lengkap, akhirnya rahmat mengambil keputusan untuk merantou keluar kota, waloupun dengan penuh peyesalan ia meninggalkan adiknya yang kini sudah menduduki kelas 1 SMA. Sekolah adiknya tidak begitu jauh dengan desa yang ia tinggal, mengingat nasip adiknya yang hanya sekolah dengan harus berjalan kaki dari tempat yang ia tempat tinggal membuat rahmat semakin berani untuk mengambil suatu keputusan untuk meninggalkan kuliah demi masa depan adiknya. Kini rahmad menjadi tulang punggung dalam keluarganya setelah ibunda meninggalkan ai dan keluarganya ia sudah berharap untuk bisa membiayai adik nya dalam meyelesaikan sekolah. Sosok rahmad, ia adalah anak yang sopan di dalam kehidupan bermasyarakat, ia juga memiliki nilai aples dalam kesenian, buktinya di kampung bila saat pesta ataupun acara lainnya ia di undang untuk membuat tulisan maupun kuligrafi, dari pengakuan keluarga dan masyarakat di lingkungan Rahmat tinggal, Rahmad adalah anak yang sangat patuh terhadap orang tuanya, bahkan ia jarang mengeluarkan kata-kata kasar jika di suruh sama orang tuanya. Dalam perantoan rahmat tidak pernah meninggalkan shalat dan ini sudah menjadi kewajibannya, bahkan ia selalu berdo’a untuk orang tuanya yang telah berpulang ke rahmatullah dan ia memohon petunjuk kepada Allah agar ia dan keluarganya mendapatkan petunjuk dari Allah Swt. Akankah nasib rahmat dan adiknya kita biarkan begitu saja. Jawabannya ada pada diri kita masing-masing.**